Saturday 30 March 2019

Jualan Susuku Sepi, Saatnya Gulung Tikar!



Alhamdulillah, lima bulan sudah aku bersama teman-teman menjalankan usaha susu. Usaha ini merupakan salah satu pengalaman berharga yang pernah kumiliki selama ini,

Asal muasal kami menggeluti usaha ini karena kebetulan salah seorang kawan mempunyai tempat pengolahan susu di rumahnya. Dari situlah akhirnya kami ingin mencoba berjualan susu dengan menambahkan rasa. Pernah mencoba Susu Mbok Darmi? Nah ... kurang lebih seperti itulah jualan kami.

Tanpa pikir panjang, akhirnya kami mencari tempat untuk berjualan. Tak mudah ternyata untuk mencari lokasi yang cocok untuk berjualan. Ada yang lokasinya cocok dan strategis, namun harga yang diberikan kurang sesuai dengan kantong kami. Ada yang harganya murah, namun lalu lintas pengunjungnya terkesan sedikit. Ada yang murah dan strategis, namun butuh waktu panjang dan bensin berlimpah untuk menjangkaunya.

Di usia kami yang masih bau kencur, hal seperti ini merupakan tantangan yang berat. Apalagi pola pikir kami yang belum dewasa, ditambah beberapa keinginan yang belum mampu kami kelola, tentu saja banyak sekali pertimbangan yang harus kami laksanakan.

Setelah bergelut dengan drama tawar menawar dalam pencarian lokasi berjualan, akhirnya kami sepakat untuk mengambil lokasi di daerah Cikampak Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Lokasi ini tak begitu jauh dari kontrakan kami. Harga yang kami dapat pun lumayan terjangkau dengan isi kantong.

Kami kemudian berdiskusi untuk menentukan cara pengelolaan penjualan yang akan kami lakukan selanjutnya.

Hari pertama berjualan, Allah memberikan pembeli yang bagi kami lebih dari cukup. Dalam sehari itu terjual 8 liter susu. Dimana tiap liternya bisa dijadikan 6 gelas. Artinya, ada 48 pembeli di hari pertama. Itu tanpa promo apapun. Alhamdulillah.

Profit di hari pertama tersebut langsung kami pisahkan dengan uang modal untuk hari selanjutnya.

Kami sangat bersemangat karena ternyata pembeli yang datang melebih ekspektasi.

Masuk di pekan kedua, kami mencoba untuk mencari karyawan. Bukan karena kami malas menjaga. Tapi ternyata setelah buka jualan susu ini, jualan online kami yang sudah lebih dahulu digeluti jadi keteteran.

Kami bersyukur karena masih diberi kepercayaan untuk dapat melayani pembeli dengan jumlah yang cukup.

Masuklah pada bulan kedua. Ternyata setelah direkap, tidak ada profit yang kami dapat dari jualan susu. Yang ada malah tombok sekian ratus ribu untuk modal dan beberapa keperluan lain.

Karena tabungan kami masih cukup untuk menambah 'minus'nya jualan susu, kami akhirnya tetap melanjutkan usaha ini dengan penuh percaya diri.

Bulan kedua pun akhirnya kami coba tambah promo beli 2 gratis 1. Ternyata sama saja, jualan masih sepi. Kami pun mencoba bertanya ke beberapa pembeli yang masih sering datang. Tak ada masukan berat yang diberikan olehnya.

Hal itu tak berlangsung setiap hari. Kadang hari ini sepi, kadang besoknya ramai. Namun setelah dihitung dengan seksama berkali-kali, jualan kami minus.

"Kita mau tetap lanjutin ini?" Aku membuka obrolan kepada teman-teman.

"Kita udah buka dari jam 8 pagi, tutup jam 10 malam, hasilnya ternyata cuma sekian. Niatnya menambah isi tabungan, malah bikin tabungan makin tipis, nih."

Mereka terdiam. 
Semangat berjualannya masih membara, namun hasilnya ternyata tak sesuai keinginan bersama.

Kami kemudian sepakat untuk menutup jualan kami. Sebenarnya tidak berat menutup jualan ini. Yang berat adalah mengakui bahwa kami telah gagal dalam mengelola bisnis susu ini. Mungkin bukan disitu rejeki kami.

Setelah menutup jualan ini, kami kemudian bercerita kepada guru kami. Dari situ, kami mendapat motivasi yang membangkitkan semangat.

"Semua orang di dunia ini siap untuk sukses. Tapi, tidak semua orang siap untuk gagal. Kalau kamu sudah siap untuk gagal, berarti kamu telah melangkah jauh di jalan yang sukses," kata beliau.

Dari sini kami bisa belajar bahwa untuk memulai suatu bisnis, harus dipikirkan matang-matang. Rasa penasaran dan kecanduan saja tidak cukup untuk mengelola suatu bisnis. Strategi dan kerja sama sangat dibutuhkan. Banyak ide yang perlu dimasak dengan matang.

Kedua, menentukan lokasi berjualan juga sangat penting. Percuma kalau jualannya bagus, tapi lokasinya di tempat yang tidak strategis. 

Setelah melakukan evaluasi bersama dengan teman-teman, nampaknya lokasi berjualan kami kurang strategis. Awalnya memang kami semua berpendapat bahwa tempat tersebut strategis, namun lagi-lagi, pengalaman adalah guru yang terbaik. Makna strategis ketika kami survey dengan ketika kami sudah berjualan ternyata berbeda.

Ketiga, pelayanan yang sangat baik menentukan lancarnya jualan kita. Jualannya sudah bagus, desainnya keren, tempatnya strategis, tapi pelayanan kepada pembeli kurang ramah. Sudah pasti, kita tidak akan dapat tempat di hati pembeli. Kami juga mengambil kesimpulan bahwa penampilan penjual sangatlah penting dalam menggait pembeli. Harus rapi, wangi, dan bersih.

Keempat, promo menentukan ramainya jualan. Ini yang baru kami pahami. Ternyata adanya promo, meningkatkan kuantitas pembeli. Jangan lupa, lakukan sesuatu agar pembeli tahu kalau sedang ada promo di jualan kita. Bisa dengan promosi lisan seperti kasir di supermarket, atau dengan banner di tempat jualan. Karena pembeli itu seperti cowok, nggak pekaan. Harus dikasih tahu.

Kelima, Tidak semua kerja keras berujung pada keberhasilan. Ini adalah soal semangat dan kepercayaan yang ada pada diri masing-masing. Setiap keberhasilan sudah pasti berawal dan kerja keras. Sementara itu, tidak semua kerja keras hasilnya adalah keberhasilan. Lagi-lagi, setiap yang ada di dunia ini sudah ada takdirnya masing-masing. Manusia sudah bekerja keras, tapi kalau Allah belum mengizinkan dia untuk berhasil, maka tugas kita adalah tetap bekerja keras.

Keenam, jangan lupa sama Allah. Ini sebenarnya yang paling berat. Kebanyakan orang ingat sama Allah ketika usahanya sedang turun. Ketika sedang meroket, lupa. Tapi aku yakin, kalian enggak kok. Hehe.


Baiklah, demikian sedikit cerita dari saya, remaja tingkat akhir yang sebentar lagi memasuki usia berkepala dua. Semoga kita selalu diberi kelancaran dalam menjalani setiap aktivitas. Semoga cerita ini bisa jadi motivasi kita bersama. Ambil baiknya, buang jeleknya ya.



==========
Bogor, 30 Maret 2019.
Seorang manusia yang sedang merindukan bapak dan ibunya. Hehe.
Lutfi Yulianto

25 comments:

  1. Tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan...
    Soichiro Honda 95% gagal sampai akhirnya mampu mendirikan salah satu perusahaan raksasa dunia HONDA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggeh setuju, Pak Dhe. Kalau sudah jatuh, artinya harus bangkit. Hehe

      Delete
  2. Pengalaman yang menarik dan berharga, semoga menjadi pelajaran di masa depan... Semangat dan sukses terus...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, terima kasih doanya, Bang. Semoga kita selalu dilancarkan

      Delete
  3. Tetap semangat ya mas Lutfi. Setidaknya punya pengalaman berbisnis, dan tahu hasilnya daripada tidak pernah mencoba. Salam ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Dapat pengalaman berharga banget ... Hehe terima kasih sudah berkunjung, Mbak Nova. :)

      Delete
  4. semangat upii dkk. Coba buka pas puasa nanti barangkali malah ramai hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah puasa nanti buka yg baru, Mas. Hehehe

      Delete
  5. Mana nomer tiga belasnya? Hmm

    ReplyDelete
    Replies
    1. nggak jadi, biar nggk tidur :d

      Delete
    2. Be strong mas Upi. Kata bapak saya, begitulah seni berdagang "ngga boleh pantang menyerah nyari peluang sampai kita nemuin passion kita di dagang apa, maju terus." :D

      Delete
  6. Eh, jangan ditutup dong.... 😩😩

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah ... semua sudah terlambat, Mbak ... :D

      Delete
  7. Serius tutup? Aku belum beli...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas buka nggak beli. Pas tutup mau beli. Hmmm

      Delete
  8. Bisnis itu tak bisa hanya keinginan ya ternyata, harus persiapan dan punya mental kuat. Terus semangat mbak Lutfi

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk kesekian kalinya, saya dipanggil 'Mbak'

      Delete
  9. Ko aku ga tau ya!!!
    Prasaan baru kemaren minum susu djo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti tutupnya besoknya kemarin. Lho

      Delete
  10. Anak muda Indonesia harus banyak yang model gini berani kerja keras 😍😍

    ReplyDelete
  11. MasyaAllah ... terima kasih sharing-nya Ustad Lutfi
    memotivasi sekali biar makin semangat.
    Izin share ya

    ReplyDelete