Tahun lalu, salah satu komunitas daring yang kuikuti mengadakan kopdar nasional di Jogja. Ini merupakan kopdar akbar pertama yang mereka adakan. Coba deh bayangin, setelah sekian lama ngobrol dan bersenda gurau hanya lewat grup whatsapp, akhirnya kami dipertemukan di dunia nyata.
Aku terkejut saat pertama melihat wajah mereka. Ada yang biasanya banyak ngoceh, tiba-tiba jadi pendiam saat bertemu langsung. Ada yang pendiam di grup, tiba-tiba banyak bicara. Tapi memang begitu, kan? kepribadian di dunia maya dan dunia nyata tidak bisa disamakan. Bahkan tak sedikit yang bertolak belakang.
Wuehehe ... Baiklah, karena ini bukan blog yang membahas tentang kepribadian manusia, jadi kita lanjutkan lagi pembahasan tentang kopdar.
Aku bersama dengan Mas Fadhli, Irene, Alfian, Mas Tian, dan Mbak Sakifah sengaja datang satu hari sebelum kopdar dimulai. Kami berniat untuk jalan-jalan terlebih dahulu. Aku, Irene, Mas Tian, dan Mas Fadhli berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta. Alfian berangkat dari Bandung. Sedangkan Mbak Sakifah sudah berada lama di Jogja.
Tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Indrayanti. Kata orang, nama aslinya bukanlah Pantai Indrayanti, melainkan Pantai Pulang Syawal. Hmm ... lagi mudik kali ya? makanya pulang Syawal. Nah, karena ada nama Indrayanti terpampang di sebuah restoran pantai, akhirnya orang menyebut pantai tersebut dengan nama Pantai Indrayanti.
Pantai Indrayanti berada di Dusun Ngasem, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Oh iya, saat ini belum ada angkutan umum yang masuk ke wilayah tersebut. Jadi pengunjung diharuskan menaiki kendaraan pribadi atau mobil sewaan. Nah ... waktu itu kami naik mobil milik kerabat Mbak Sakifah. Aku yang tak tahan dengan aroma AC mobil, mati-matian menahan diri agar tidak mabuk kendaraan. Beberapa kali aku mencuri kesempatan agar kaca mobil terbuka dan angin jalanan bisa masuk, tetapi teman-teman yang lain meminta agar aku menutupnya. Baiklah ... akhirnya aku berusaha ikut ngobrol agar rasa mualku berkurang.
Biaya tiket masuk per orang adalah Rp10.000. Sepertinya ini belum termasuk biaya parkir. Wajar dong kalau aku enggak tahu, karena waktu itu kan kami ditraktir. Wehehehe ...
Indrayanti merupakan salah satu pantai paling ramai di Jogja. Ini tak mengherankan, sebab Indrayanti punya daya tarik sendiri bagi pengunjung.

Pertama karena pasir di Pantai Indrayanti bersih banget. Kabarnya, ada denda sendiri bagi pengunjung yang buang sampah sembarangan. Keren banget, kan?
Nah ... karena putih dan bersih, pengunjung bisa bersantai-santai sambil tiduran di dekat pantai.

Minimnya sampah di Pantai Indrayanti membuat air jadi bersih dan tampak biru. Meski pengunjung berlimpah, namun kesadaran mereka untuk menjaga alam sangat tinggi.

Nah ... yang paling bikin nyaman ketika di pantai tentu saja makanan. Di Pantai Indrayanti, warung-warung dan tempat lesehan bisa dengan mudah ditemui di dekat pantai. Selain itu, pengelola juga menyediakan musholla.
***
Nah ... sepertinya segini dulu deh ceritanya. Kalau ada kesempatan, aku kepengin cerita lagi tentang tempat wisata yang kami kunjungi saat kopdar.
___________________
Bogor, 11 Desember 2019
No comments:
Post a Comment