Wuhu ... setelah beberapa bulan rehat dari dunia pendakian, akhirnya pekan kemarin dikasih kesempatan lagi buat jalan-jalan lebih dekat dengan langit Tuhan.
Seneng banget rasanya, karena akhirnya jiwaku bisa seger lagi setelah beberapa bulan dipanaskan dengan kabar pilpres yang kadang penting kadang enggak.
Perkenalkan, namanya adalah Gunung Slamet. Pendakian kali ini aku lakukan bersama teman-teman komunitas Sahabat Alam Indonesia. Ini pendakian kedua yang aku lakukan bersama mereka. Pendakian sebelumnya pernah aku tulis juga. Jika belum baca, kalian bisa membacanya di sini.
Gunung Slamet terletak di lima kabupaten, yaitu Brebes; Purbalingga; Banyumas; Tegal; dan Pemalang. Tingginya 3428 mdpl. Merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi kedua di Pulau Jawa.
Gunung Slamet memiliki banyak jalur pendakian, diantaranya via Bambangan, Baturaden, Guci, Kaliwadas, Kaligua, dan Dukuhliwung. Kebetulan kami kemarin lewat melalui Bambangan.
Jalur Bambangan terletak di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Purbalingga. Transportasi umum menuju sana cukup mudah. Selain itu, Bambangan merupakan jalur yang paling ramai di Gunung Slamet.
Karena di Purbalingga tidak ada stasiun, jadi yang naik kereta api harus turun di Stasiun Purwokerto. Setelah itu bisa cari transportasi umum menuju Terminal Purbalingga. Lalu naik ojek menuju basecamp Bambangan dengan biaya Rp100.000,-.
Ada sembilan pos yang harus dilalui untuk menuju puncak Slamet. Pos ini tujuannya untuk tempat rehat sejenak bagi pendaki gunung.
Seneng banget rasanya, karena akhirnya jiwaku bisa seger lagi setelah beberapa bulan dipanaskan dengan kabar pilpres yang kadang penting kadang enggak.
Perkenalkan, namanya adalah Gunung Slamet. Pendakian kali ini aku lakukan bersama teman-teman komunitas Sahabat Alam Indonesia. Ini pendakian kedua yang aku lakukan bersama mereka. Pendakian sebelumnya pernah aku tulis juga. Jika belum baca, kalian bisa membacanya di sini.
Gunung Slamet terletak di lima kabupaten, yaitu Brebes; Purbalingga; Banyumas; Tegal; dan Pemalang. Tingginya 3428 mdpl. Merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi kedua di Pulau Jawa.
Gunung Slamet memiliki banyak jalur pendakian, diantaranya via Bambangan, Baturaden, Guci, Kaliwadas, Kaligua, dan Dukuhliwung. Kebetulan kami kemarin lewat melalui Bambangan.
Jalur Bambangan terletak di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Purbalingga. Transportasi umum menuju sana cukup mudah. Selain itu, Bambangan merupakan jalur yang paling ramai di Gunung Slamet.
Karena di Purbalingga tidak ada stasiun, jadi yang naik kereta api harus turun di Stasiun Purwokerto. Setelah itu bisa cari transportasi umum menuju Terminal Purbalingga. Lalu naik ojek menuju basecamp Bambangan dengan biaya Rp100.000,-.
Ada sembilan pos yang harus dilalui untuk menuju puncak Slamet. Pos ini tujuannya untuk tempat rehat sejenak bagi pendaki gunung.
Perjalanan dari basecamp menuju puncak dibutuhkan waktu kurang lebih 12 jam. Itu perjalanan versi kami yang kena hujan lebat di perjalanan, sehingga memakan waktu yang lebih lama.
Dari basecamp menuju pos 3 dibutuhkan waktu masing-masing sekitar 2 jam per pos. Mulai pos 4 hingga puncak, jaraknya tidak terlalu jauh. Masing-masing pos jaraknya bisa ditempuh satu jam.
Dari basecamp menuju pos 3 dibutuhkan waktu masing-masing sekitar 2 jam per pos. Mulai pos 4 hingga puncak, jaraknya tidak terlalu jauh. Masing-masing pos jaraknya bisa ditempuh satu jam.
Setiap tempat memiliki kesulitannya masing-masing. Pos 1 sampai 9, struktur tanahnya adalah liat. Sehingga jika hujan, jalanan sangat licin. Saat turun, akan sering terpeleset jika tidak hati-hati. Dari pos 9 menuju puncak, jalanannya adalah pasir dan bebatuan. Kalau salah injak, batunya bisa jatuh dan mengenai pendaki yang berada di bawah.
Salah satu yang menjadi favorit para pendaki adalah saat sunrice. Kalau pengin dapat sunrice di Gunung Slamet, maka harus diperhitungkan waktunya saat mendaki. Berhubung kemarin kami kena hujan deres, jadi kami putuskan untuk pasang tenda di pos 3. Nah, kami mulai jalan lagi dari pos 3 menuju puncak jam 1 pagi. Sampai di puncak, pas banget dapat sunricenya.
Oh iya, Gunung Slamet ini tidak disarankan buat pendaki pemula sepertiku loh. Kenapa? sebab:
- sumber air sangat sedikit,
- cuacanya sering berubah-ubah,
- sering muncul kabut tebal yang bisa menghalangi jalan,
- trek Gunung Slamet cukup membahayakan terutama saat mendekati puncak, dan
- suhu di Gunung Slamet cukup dingin.
Kecuali kalau punya keyakinan yang kuat buat sampai ke puncak.
Tips pendakian Gunung Slamet via Bambangan:
- gunakanlah peralatan mendaki yang lengkap, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain nantinya. Setidaknya, peralatan pribadi yang wajib dibawa adalah jaket, kaos kaki, sarung tangan, dan masker. Bawa sleeping bag kalau jaket tidak cukup menghangatkan saat tidur,
- karena sumber air hanya sedikit, jadi bawalah air minum yang cukup saat mendaki,
- pos yang strategis untuk mendirikan tenda adalah pos 3 dan pos 5, karena tempatnya cukup luas,
- berhati-hati saat menaiki puncak, karena treknya berpasir dan berbatu,
- jangan terlalu sering mengaktifkan handphone, karena sering terjadi cuaca buruk, dan
- gunakan masker saat di puncak untuk mengatasi bau belerang.
No comments:
Post a Comment