Judul Buku : Narasi Gurunda
Penulis : Jihan Mawaddah
Penerbit : Wadah Baca Masyarakat Sanggar Caraka
Tebal Buku : 162 halaman
ISBN : 978-623-92548-1-0
ISBN : 978-623-92548-1-0
Cetakan Pertama : Desember 2019
Cetakan Kedua : Februari 2020
Dunia ini adalah tempat bersusah payah. Jika ingin istirahat, sebaik-baik tempat peristirahatan adalah akhirat yang kekal. Surga yang luasnya seluas langit dan bumi. -Narasi Gurunda, halaman 159
Narasi Gurunda adalah sebuah buku biografi yang ditulis oleh Jihan Mawaddah. Dia tak lain adalah teman satu komunitas menulis saya yang bernama One Day One Post. Bagi saya, ada kepuasan tersendiri ketika membaca buku karya teman. Pertama, kita jadi punya semangat agar bisa memiliki karya seperti dia. Kedua, kita juga bisa belajar banyak darinya.
Sejak awal mengenalnya di komunitas, saya merasa bahwa Kak Jihan Mawaddah adalah seorang yang benar-benar tekun dalam dunia kepenulisan. Blog 'JEYJINGGA' yang rutin diisi tulisan olehnya adalah salah satu bukti bahwa dia adalah seorang yang tak pernah lupa untuk menulis, menulis, dan menulis. Anggapan saya tersebut semakin diperkuat dengan lahirnya Narasi Gurunda.
Pertama kali tahu Kak Jihan memulai pre-order untuk bukunya tersebut, yang ada di pikiran saya adalah, "Gila sih ... keren banget udah bisa nulis buku." Itu saja! Sama sekali saya tidak tertarik untuk membeli bukunya. Sebab, dari dulu saya bukanlah penikmat buku biografi.
Beberapa hari setelah masa pre-order ditutup, saya melihat banyak sekali ulasan positif dari pembaca Narasi Gurunda. Membaca ulasan-ulasan tersebut, saya pun ngiler kepengin baca juga. Karena ternyata, biografi dalam buku tersebut disuguhkan dalam bentuk novel.
Dua bulan setelah cetakan pertama, Narasi Gurunda pun naik cetak lagi. Kebayang dong gimana bagus dan larisnya buku ini? Beruntung, saya masih dapat slot untuk pesan.

Buku ini diterbitkan oleh Sanggar Caraka pertama kali pada bulan Desember 2019. Setelah membaca isi di dalamnya, saya baru tahu bahwa Gurunda yang dimaksud pada judul adalah ayah si penulis sendiri.
Narasi Gurunda menceritakan tentang sosok Taufiq yang memang sangat layak untuk dicontoh. Bagaimana beliau menerima segala kekurangan hidupnya, bagaimana beliau berjuang dalam menghadapi ujian Allah, dan masih banyak lagi.
Dua puluh halaman pertama buku ini berisi sambutan dan testimoni beberapa tokoh. Ini membuktikan bahwa banyak orang yang mengenal baik Sang Gurunda.
Saya sangat suka tulisan Kak Jihan dalam menceritakan sosok Taufiq. Bahasa yang dipakai sederhana dan tentu saja mudah dipahami. Kisah awal tentang sabar dan qonaahnya seorang Taufiq berhasil membuat saya terenyuh. Semakin ke belakang, Narasi Gurunda akan semakin membuat penasaran.
Meski disajikan dengan bahasa yang ringan dan sederhana, namun pesan yang disampaikan dalam buku ini kaya banget. Dari buku ini, saya belajar bahwa kesederhanaan bukanlah penghalang untuk kita mencapai mimpi. Buku ini cocok dibaca mulai dari usia remaja hingga dewasa.
Terimakasih upiiiiiiiiii. Alhamdulillah seneng banget lhoo dapat ulasan. Mudah-mudahan bisa diamalkan yaa hahaha.
ReplyDeleteKeren banget ulasan e cak ����
ReplyDeletesprtnya yg dimksdkan 2019.
ReplyDeleteKak Jihan mah jgn ditanya lagi ...
ReplyDelete