Sunday 16 May 2021

Lebaran Virtual Bersama ABCD : Tak Bisa Bertamu, Namun Tetap Bisa Bertemu

 

Sebelum lebih lanjut, saya ingin mengucapkan Selamat Idulfitri 1442 Hijriah. Taqabalallahu Minna Wa Minkum.

Sejak adanya covid-19 belakangan ini, ada banyak sekali peraturan pemerintah yang harus kita patuhi agar penyebaran virus dapat dibatasi. Salah satunya adalah larangan mudik bagi para perantau.

Tak ada yang bisa menyangka bahwa lebaran tahun ini, kita masih dihadapkan dengan situasi yang sulit. Tahun ini, ruang gerak kita masih terbatas, sama seperti tahun lalu. Segala sesuatu yang kita lakukan harus mematuhi beberapa peraturan yang terkadang malah membingungkan.

Tahun ini, kita masih merayakan lebaran tanpa bersalaman, sama seperti tahun lalu. Agenda pertemuan yang telah kita rancang, terpaksa dibatalkan demi segala kebaikan.

Tak ada yang bisa menyangka bahwa lebaran tahun ini, kita masih sholat dengan memakai masker di wajah. Dengan segala kecemasan, kita tetap semangat dalam menjalankan ibadah. Itu harus kita lakukan, karena ada pandemi yang penyebarannya harus kita cegah.

Tahun ini, suasana lebaran masih sama dengan tahun sebelumnya. Tak ada kemeriahan dan kehangatan berkumpul bersama keluarga. 

Tradisi Lebaran di Tempat Saya

Salah satu tradisi lebaran yang ada sejak dahulu adalah Halal Bi Halal. Tradisi ini pertama kali dikenalkan oleh KH Wahab Hasbullah pada tahun 1948. Tradisi tersebut sampai saat ini masih terus berlanjut dan menjadi kebudayaan baik bagi umat muslim.

Halal Bi Halal pun menjadi tradisi tahunan di lingkungan saya, baik lingkungan keluarga, tetangga, juga lingkungan pertemanan.

Pada lebaran tahun ini, alhamdulillah beberapa anggota keluarga saya bisa berada di rumah, meski memang tidak lengkap. Berbeda dengan tahun lalu yang hampir semua tak berada di rumah, tahun ini kami dapat menikmati suasana lebaran hampir sama seperti di tahun sebelum adanya covid-19. 

Ada hikmah yang bisa dipetik dengan adanya covid-19 ini. Diantaranya adalah kami jadi memiliki kebudayaan baik ketika bertemu dengan orang, misalnya adalah cuci tangan terlebih dahulu sebelum beraktivitas, memakai masker saat di luar rumah, bahkan kami jadi lebih bisa menjaga diri ketika salah satu dari kami merasakan ada gejala sakit agar anggota yang lain tidak tertular.

Memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi juga menjadi salah satu kebiasaan baik bagi kami. Dengan adanya pandemi ini, kami jadi lebih waspada terhadap makanan yang akan dikonsumsi. Nah, ketika halal bi halal, tentu saja di meja akan disediakan berbagai jenis makanan untuk tamu. Dengan demikian, kami sekarang jadi lebih menghidangkan makanan-makanan yang sehat dan tentu saja higienis.

Semoga kebiasaan baik ini akan tetap ada, bahkan sampai pandemi berakhir. Aamiin.

Lebaran Virtual Bersama ABCD

Lebaran virtual menjadi solusi terbaik bagi umat muslim yang tidak bisa bertemu, terutama bagi para perantau yang tak bisa mudik ke kampung halaman.

Bagi saya yang tahun ini mudik, maka lebaran virtual saya lakukan untuk tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang jauh.

Tahun ini saya berlebaran virtual dengan beberapa teman. Namun yang paling spesial adalah ketika saya bisa berlebaran virtual dengan teman-teman ABCD. Mungkin namanya agak aneh. Ya, memang begitulah. ABCD adalah sekumpulan teman-teman saya waktu kuliah. 

Jadi ceritanya, waktu itu kami pernah ingin mengadakan sebuah acara bagi mahasiswa baru, namun ditentang oleh kakak tingkat, sehingga grup yang telah kami buat terpaksa dibubarkan. Dengan adanya tragedi itu, akhirnya kami membuat grup baru dengan nama yang aneh, yakni grup ABCD, dimana anggotanya juga sama seperti anggota di grup sebelumnya. Acara tersebut kemudian sukses diadakan meski dengan segala pro dan kontra yang menyertai.

Grup ABCD kemudian tetap ada meski grup resmi 'mahasiswa baru' telah dibuat. Akhirnya, anggota grup ABCD pun tersisa beberapa orang. Kami sempat memiliki basecamp berkumpul di sebuah wisma depan kampus. Namun sayangnya wisma itu sudah disita ^_^ *eh

Ternyata, hampir lima tahun kami saling mengenal. Meski kami telah disibukkan dengan kegiatan masing-masing, namun komunikasi sampai saat ini, alhamdulillah masih tetap terjaga. Saya sempat ingin membuat buku tentang ABCD, namun ternyata, membuat buku tak semudah angan-angan saya. Banyak hal yang ternyata harus saya lewati ^_^ Semoga impian sederhana ini dapat segera saya tunaikan. Aamiin.  

Mengapa ABCD Spesial Bagi Saya?

Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, salah satu harapan saya adalah bisa kuliah. Ketika saya kuliah, ABCD menjadi teman-teman pertama yang saya kenal.

Saya akan selalu mengingat mereka, meski banyak orang-orang baru yang akan datang di kehidupan saya. Sebab, ABCD adalah tempat saya bercerita ketika saya tak tahu ingin berbuat apa ^_^

Terima kasih ya, Affan, Mahrus, Fajar, karena dulu jadi teman yang paling sering saya repotkan dan susahkan. Makasih juga karena dulu selalu jadi pendengar yang baik buat saya.

Terima kasih juga Salim, karena selalu siap mengawani saya, sehingga tak banyak ke-alpa-an saya semasa kuliah dulu. Terima kasih juga karena sering kasih intipan tugas.

Hilmi, makasih karena selalu Wellcome dengan semua keluhan saya.

Marissa, Ratih, Alifia, April TW, Qoqom, terima kasih juga telah melengkapi ABCD, sehingga grup kita ini jadi lebih berwarna.

Vicky dan Eca, terima kasih telah selalu hadir dengan kisah kalian, sampai saya seakan masuk bersamanya.

Amel, Ayu, Nanda, dan yang belum tersebut, semoga kita dapat segera berkomunikasi lagi meski hanya via daring.

Dan, spesial lagi untuk almh. Fenis, meski kita hanya sekali bertemu, namun pertemuan itu selalu indah untuk dikisahkan. Semoga tenang di surga Allah ya ^_^

Doa untuk Lebaran Tahun Depan
Banyak rencana yang sudah kami tulis, namun nyatanya pandemi membatalkan pertemuan-pertemuan kami yang harmonis.

Doa kami adalah semoga pandemi segera berakhir, agar pertemuan-pertemuan tak hanya wacana yang terucap di bibir.

2 comments: