Friday, 12 August 2022

Review Film Pengabdi Setan 2: Communion, Bagus Sih ... Tapi Enggak Sebagus yang Pertama.


Seperti yang kita ketahui bersama, Pengabdi Setan 2: Communion merupakan salah satu film horor yang paling ditunggu di tahun 2022 ini. Selain karena suksesnya Pengabdi Setan 2017, belum pernah gagalnya Joko Anwar dalam memproduksi film horor juga menjadi alasan utamanya.

Pengabdi Setan 2: Communion mulai tayang di bioskop mulai 04 Agustus 2022.

Mengenal Sutradara Pengabdi Setan 2: Communion
Joko Anwar merupakan sutradara dari film Pengabdi Setan 2: Communion. Pria yang pernah berkuliah di Institut Teknologi Bandung ini lahir pada 03 Januari 1976.

Beberapa film yang disutradarai oleh Joko Anwar yang cukup dikenal masyarakat Indonesia adalah Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012), Pengabdi Setan (2017), Gundala (2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan masih banyak lagi.

Kualitas film yang digarap oleh Joko Anwar tentu saja tidak bisa diragukan lagi, hal ini-lah yang kemudian membuat dirinya mendapat berbagai penghargaan seperti Piala Citra untuk Sutradara Terbaik (2015, 2020), Piala Maya untuk Penyutradaraan Terpilih (2017), Piala Citra untuk Penulis Skenario Terbaik (2008).

Teaser dan Trailer yang Menegangkan
Sumber : Channel Youtube Rapi FIlms
Jauh sebelum penayangan Pengabdi Setan 2: Communion, masyarakat pecinta film horor sudah terlebih dahulu dibuat tegang oleh teaser dan trailer film tersebut.

Sejak bulan Januari 2022, tanda-tanda kemunculan Pengabdi Setan 2: Communion sudah mulai ditayangkan di channel Youtube Rapi Films. Mini teaser Pengabdi Setan 2 yang ditayangkan pada saat itu cukup membuat masyarakat pecinta film horor Indonesia penasaran. Bagaimana tidak, mini teaser yang hanya berdurasi 33 detik tersebut hanya menampilkan background hitam dengan suara anak kecil yang ketakutan, "Kuburan saya sempit, Mama. Daging saya digigiti belatung."

Tentu saja, bagi yang sudah menonton Pengabdi Setan 2017, akan timbul banyak pertanyaan : Siapa anak kecil yang merengek tersebut?
Sumber : Channel Youtube Rapi FIlms

Tokoh-Tokoh yang Tak Jauh Beda
Banyak tokoh dari Pengabdi Setan 2017 yang tampil kembali di film keduanya. Ada tokoh bapak yang diperankan oleh Bront Palarae. Selain itu, pemeran anak-anak Pengabdi Setan 2 juga tetap menampilan pemain lama seperti Tara Basro (Rini), Endy Arfian (Tony), Nasar Anuz (Bondi), dan tentu saja Muhammad Adhiyat (Ian si anak setan) yang ternyata muncul kembali.

Selain itu, beberapa pemain lain pun turut menambah suasana baru di Pengabdi Setan 2, seperti Jourdy Pranata (Dino), Ratu Felisha (Tari), dan ada juga Kiki Narendra (Ustadz), serta beberapa pemain lainnya.

Kelanjutan dari Pengabdi Setan 2017
Pengabdi Setan 2: Communion tentu saja merupakan kelanjutan dari Pengabdi Setan 2017.

Seperti yang telah ditayangkan di trailer-nya, latar tempat film ini berbeda dengan film pertamanya. Hampir sebagian besar latar di Pengabdi Setan 2017 adalah rumah. Namun, karena terlalu banyak teror yang mendatangi rumah tersebut, akhirnya bapak memutuskan untuk mengajak anak-anaknya pindah ke sebuah rumah susun yang berada di dekat pantai.

Dengan tinggal di rumah susun, Bapak percaya ketika ada bahaya datang, maka akan bisa dihadapi bersama-sama dengan semua orang yang tinggal di sana. Namun ternyata hal tersebut salah besar. Pada suatu malam, teror Rini dan adik-adiknya kembali datang. Lalu, kira-kira kemana semua penghuni rumah susun tersebut?

Joko Anwar sangat berhasil membawa penonton ikut terbawa ke dalam suasana yang ada di rumah susun tersebut. Teror dan mayat-mayat yang ada di rusun tersebut sukses membuat penonton ketakutan. Meski tak banyak sesi hantu yang muncul, namun ketegangan yang ditampilkan benar-benar gila.

Mulai dari Horor Hingga Humor
'Pengabdi Setan 2: Communion' mengajak para penonton untuk menaiki rollercoaster. Film ini menambahkan berbagai genre yang disajikan dengan takaran yang pas agar para penonton diberikan jeda sejenak di tengah suasana yang menegangkan.

Guyonan dan obrolan anak muda yang dibawakan oleh Bondi dan kawan-kawan membuat penonton seakan diberikan waktu untuk ancang-ancang agar dapat menyiapkan diri menghadapi ketegangan-ketegangan pada durasi selanjutnya. 

Sementara genre thriller yang turut hadir di dalamnya, menyempurnakan komposisi hidangan film yang semakin nikmat.

Opening yang Super Keren
Joko Anwar selalu berhasil membuat opening yang 'gila' di film-filmya. Sebut saja salah satu filmnya yang rilis 3 tahun silam, Perempuan Tanah Jahanam. Dengan adegan yang sederhana, yakni percakapan dua tokoh yang sedang bertugas di pintu tol, penonton sudah dibuat tegang di detik-detik awal. Latar waktu malam hari yang ditampilkan, dengan cara berbicara yang panas, membuat konflik perlahan naik di pembukaan film tersebut.

Hal ini tak jauh beda dengan film Pengabdi Setan 2: Communion. Pada penampilan awal, penonton disuguhkan dengan adegan pocong-pocong yang tengah bersujud menghadap ke satu tempat. Sementara bersama dengan pocong-pocong tersebut, terdapat dua orang yang tengah berbincang.

'Hampir' Terpecahkannya Dalang Semua Teror

Sebenarnya, pada trailer film, kita sudah mulai diarahkan pada jawaban dari pertanyaan siapa dalang dari semua teror yang ada.

Meski sosok ibu sudah meninggal sejak di film pertama, namun ternyata teror-teror mematikan masih saja berdatangan. Di akhir film yang pertama, sebenarnya belum ada kepastian apakah semua setan yang meneror sudah musnah atau belum. 

Pada film kedua, penyebab dari semua teror yang ada akhirnya mulai terpecahkan. Namun meski demikian, ternyata di akhir film kedua pun penonton diberikan tanda tanya besar. Tampaknya masih ada dalang lain yang membuat teror tersebut akan bermunculan lagi. Atas hal tersebut, penonton pun mulai mengira-ngira bahwa akan ada Pengabdi Setan 3. Kita tunggu saja!

Menyeramkan. Tapi Kurang Memuaskan
Dari semua film horor yang telah tayang di Indonesia, Pengabdi Setan 2: Communion merupakan salah satu film yang terbaik. Maka tak berlebihan jika film ini ke depannya akan mendapatkan banyak penghargaan. Dengan audio dan visual yang sesuai takaran, penonton tentu saja dapat dengan mudah memahami jalan cerita yang disajikan. Tidak banyak jumpscare dan tidak kekurangan momen dengan sound menegangkan.

Meski demikian, film Pengabdi Setan 2: Communion tampaknya masih kurang memuaskan. Entah karena ekspektasiku yang terlalu tinggi terhadap film ini, atau memang banyak juga yang berpikir demikian. 

Dengan jeda lima tahun antara film pertama dengan kedua, tentu saja banyak penonton yang berpikir bahwa akan ada pemain-pemain yang dikupas lebih dalam atau diberikan spotlight yang lebih layak. Kenyataannya, aksi-aksi yang ditampilkan oleh para pemain tidak jauh beda dengan film pertamanya. 

Ada beberapa pemain yang sebenarnya tidak terlalu penting ditayangkan pada film ini. Misalnya tokoh Ustadz yang seperti kita ketahui merupakan tokoh agama, pada film Pengabdi Setan malah tidak berfungsi apa-apa selain hanya sebagai pemberi motivasi agar tokoh lain tidak ketakutan. Tokoh Dino yang diperankan oleh Jourdy Pranata pun sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap cerita yang ada. 

Jeda lima tahun tampaknya belum cukup bagi Joko Anwar untuk membuat jalan cerita yang lebih luas. Ada beberapa adegan teror yang tampak meniru pada film pertama, seperti pada saat berwudhu dan sholat. Meski tokoh yang memainkan adegan tersebut berbeda, namun seharusnya adegan lama tak perlu dimunculkan kembali agar cerita film lebih fresh.

Suara lonceng dan tokoh Ibu merupakan beberapa hal iconic yang didapatkan dari film pertama. Di film kedua, belum ada hal iconic yang bisa diingat-ingat. Hal ini mungkin karena terlalu banyaknya tokoh yang ditampilkan dengan peranan yang kurang penting. Penonton menjadi lebih fokus mengingat tiap pemain daripada hal-hal kecil yang sebenarnya penting.

Terlepas dari itu semua, Pengabdi Setan 2: Communion memang layak menjadi film horor terbaik di Indonesia saat ini. Dengan alur cerita yang cukup baik dan komposisi yang tepat, film ini layak mendapatkan ratting yang tinggi. Mumpung masih tayang di bioskop seluruh Indonesia, jangan lupa nonton ya!

1 comment:

  1. Mantap. Pengen nonton dah lama tpi belum sempet. Lebih serem yg pertama ya?

    ReplyDelete