Thursday 30 July 2020

Menikmati Harumnya Kebun Teh di Medini

Lebaran merupakan momen paling berharga untuk bisa berkumpul bersama orang-orang tersayang. Entah itu keluarga, sahabat, atau bahkan musuh. Ha? Musuh? Hehe, iya dong ... kan momen bermaaf-maafan juga.

Lebaran kemarin, aku memanfaatkan waktu untuk bisa berkumpul bersama teman-teman di Semarang. Sebenernya bukan waktu lebaran banget, sih. Kami kumpul beberapa hari sebelum lebaran, jadi masih bulan puasa.

Pukul dua dini hari aku sampai di Semarang. Ata, salah seorang teman di sana, menjemputku di Stasiun Poncol. Kami pun bergegas menuju kosnya. Sambil mencari makan sahur di tengah jalan, aku menghubungi teman-teman untuk mengajak mereka jalan-jalan esok hari. Tampaknya, mereka memang sudah menungguku karena ingin mengajak jalan-jalan juga.


Pukul 1 siang, kami berkumpul di musala yang tak jauh dari kos Ata. Ternyata sudah banyak anak di sana. Ada Anwar, Novita, Danu, dan Tria. Hanya mereka yang tersisa karena yang lain sudah mulai mudik ke kampung halaman masing-masing. Oh iya, ngomong-omong mereka adalah teman kuliahku dulu.

Baiklah, tempat tujuan kami siang itu adalah Kebun Teh Medini. Jaraknya kurang lebih 50 km dari Kota Semarang. Kebun Teh Medini berada di kaki Gunung Ungaran sebelah utara, tepatnya di daerah Limbangan, Kabupaten Kendal.

Rute Menuju Kebun Teh Medini
Dari kota Semarang, kami kendarai motor menuju arah Boja, Kabupaten Kendal. Ada pertigaan sebelum masuk Pasar Boja. Kami mengambil yang kiri. Ada banyak petunjuk jalan menuju arah Medini.

Jalan menuju Medini sangat mengerikan. Jalanannya tak semulus wajah yang diolesi skincare. Oh iya ... karena Medini berada di area pegunungan, jadi kami melewati jalan yang naik turun. Ya ... begitulah kehidupan. Sesekali kami harus menuntun motor karena tanjakan yang terlalu curam.
Makin menuju ke daerah Limbangan, jalanan yang kami lewati makin tidak mulus. Kondisi seperti ini kurang lebih kami tempuh selama 40 menit. Tapi, meski cukup lama, rasa lelah terbayar dengan pemandangan yang kami lihat. Di tengah jalan, kami bertemu dengan rumah kayu yang bagus banget buat diambil gambar.
Aku kira, Kebun Teh Medini berada di dekat tempat itu. Tapi ternyata .... masih jauh banget! Perjuangan belum selesai. Kami masih harus melewati jalanan menanjak dan sempit.

Nah ... jika sudah mulai melihat perkebunan teh, artinya tujuan sudah di depan mata. Langkah selanjutnya adalah mencari gerbang masuk dan parkir.

Tiket Masuk
Banyak yang bilang, berkunjung ke Kebun Teh Medini itu gratis. Tetapi waktu itu kami melewati pintu masuk dan diminta bayar tiket seharga Rp2.500 untuk per orangnya.

Luas Kebun Teh Medini adalah 386 hektare. Sangat cukup kalau ada yang mau bangun istana di atas kebun teh. Aroma harum sangat tercium saat berada di dalam area pepohonan teh.
Nah ... gimana teman-teman? Kira-kira kapan kalian mau datang ke Kebun Teh Medini? Lumayan loh, *bikin capek.

No comments:

Post a Comment