Monday, 31 May 2021

Jalan-Jalan Malam ke Kota Lama Semarang

 


Selepas waktu magrib, aku keluar sebentar untuk mencari cemilan ke supermarket. Eh ... tiba-tiba mulut pengin ketawa aja pas lihat ada minyak goreng mereknya 'Sovia'. Oh ... ternyata Sovia itu minyak goreng ya? pantesan kok dia jago banget menggoreng hatiku. Ea .... #apaanSih! 


Nah, sepulang beli cemilan, Karim tiba-tiba mengajak kami untuk jalan-jalan ke Kota Lama. What? Kan besok aku balik Bogor! uangku makin nipis dong! Sejurus kemudian aku mencari informasi mengenai biaya masuk ke Kota Lama. 

Asik ... ternyata gratis! cuma perlu bayar buat parkir motor. Santuy ... paling juga enggak sampai 10.000, kan? ehehehe. Langsung saja, Ata mengajak Burhan, teman kosnya, untuk ikut.

Oke ... sekarang kita kenalan dulu sama teman-temanku.


Dari yang paling kiri, dengan senyum yang paling lebar, namanya Karim. Geser ke kanan, yang pakai kaca mata bernama Tria. Sedangkan cowok berkemeja yang katanya mirip Azof Rangga bernama Burhan. Sebelahnya lagi yang paling imut bernama Ata.

Aku heran kenapa Karim mengajak kami ke Kota Lama. Padahal, masih banyak tempat di sekitar kos yang bisa dikunjungi. Warung kopi misalnya. Ehehehe, kan bisa sekalian ngobrol sambil ngisi perut.


Kawasan Kota Lama Semarang berada di Jalan Gelatik No. 35, Purwodinatan, Kecamatan semarang tengah, Kota Semarang, jawa Tengah. Lokasinya sangat dekat dengan Stasiun Tawang dan tak begitu jauh dari Stasiun Poncol.


Dari Stasiun Tawang, Kota Lama hanya berjarak sekitar 1,5 km. Jarak segitu sih ... kalau mau hemat, bisa jalan kaki saja. Iya, kan?


Hem ... sebenarnya, di Semarang juga sudah ada Bus Trans atau yang lebih dikenal dengan nama BRT. Hanya dengan Rp3.500 saja, kita sudah bisa berkeliling Semarang. Nah, dari mana pun arahnya, kita bisa  naik BRT, lalu bilang ke kondektur kalau mau ke Kota Lama. Beres!


Seperti yang sudah aku jelaskan di atas, sebelum berangkat menuju Kota Lama, aku browsing terlebih dahulu untuk melihat harga tiket. Ternyata yang dikatakan oleh Mbah Gugel memang benar, masuk Kota Lama GRATIS.

Meskipun biaya masuknya gratis, namun kita masih dibebankan untuk bayar parkir. Hehehe.



Menyusuri setiap sudut di Kota Lama, kita berasa sedang hidup di masa lalu dan merasakan suasana Kota Semarang pada zaman dulu. 

Selama 24 jam, Kawasan Kota Lama tak pernah sepi dengan pengunjung. Ini membuktikan bahwa ternyata masih banyak masyarakat yang mencintai sejarah (meskipun hanya untuk berfoto). Beberapa komunitas juga selalu hadir untuk meramaikan kawasan Kota Lama. Mulai dari komunitas pecinta anime, komunitas cosplay, komunitas musik, hingga komunitas literasi, mereka tak pernah absen meramaikan kota lama.


Kawasan Kota Lama memiliki luas +30
  hektare. Pada abad 19-20, kawasan ini menjadi pusat perdagangan. Kawasan Kota Lama memiliki banyak perbedaan dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga akan terlihat sekali perbedaan suasana Semarang tempo dulu dengan masa kini.

Salah satu ikon Kota Lama adalah GPIB Immanuel Semarang atau yang lebih dikenal dengan nama Gereja Blenduk. Gereja Blenduk merupakan Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda  pada tahun 1753, dengan bentuk oktagonal.


Setiap sudut di Kota Lama sebenarnya sangat keren untuk diambil gambar.  Berasa klasik banget. 


Nah ... bagaimana? sudahkah kalian berkunjung ke Kota Lama Semarang? Buka 24 jam loh! sayang banget kalau enggak dikunjungi. Ehehehe.

4 comments:

  1. Maaf kak,kalau dari arah poncol, apa harus lewat tawang juga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau tawang sih emang lebih dekat sih.
      Lewat apa enggak, itu tergantung masuknya mau lewat mana kak.

      Delete
  2. Keren. Gambarnya bagus

    ReplyDelete