Sunday, 9 May 2021

KAWAH SIKIDANG : DESTINASI WISATA DI DIENG YANG TETAP BUKA SELAMA PANDEMI

 


Menyedihkan. Lebaran tahun ini sungguhlah menyedihkan. Pandemi yang belum reda membuat berbagai aktivitas kita jadi terbatas, termasuk aktivitas untuk berwisata. Meski demikian, beberapa destinasi tetap buka untuk mengobati rasa kangen kita akan liburan. 

Salah satu destinasi yang tetap buka selama pandemi adalah Kawah Sikidang. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan, kita bisa walking-walking berkeliling ke salah satu tempat wisata di wilayah Dieng itu dengan nyaman.

Sikidang? Ya ... namanya memang Sikidang. Konon katanya, dahulu kawah ini sering berpindah-pindah tempat, melompat-lompat seperti kidang/kijang. Sehingga. warga setempat menamainya 'Sikidang'.

LOKASI
Banyak banget orang yang ngira kalau Kawah Sikidang ini berada di Wonosobo. Sebab, kebanyakan orang mikir kalau Dieng itu adalah Wonosobo. Padahal, Dieng sebenarnya adalah nama dataran tinggi. Nah ... dataran tinggi tersebut melawati beberapa daerah, salah satunya adalah Wonosobo. Selain Wonosobo, Dieng juga melewati Kabupaten Banjarnegara yang mana, di sinilah Kawah Sikidang berlokasi.

Lokasi Kawah Sikidang tepatnya berada di daerah Bakal Buntu, Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara.

Dari Jalan Pantura Batang, waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke Kawah Sikidang kurang lebih 1 jam 30 menit. Sedangkan jalannya sendiri kebanyakan menanjak dan berkelok.


BIAYA MASUK
Sampai tulisan ini dipublish, biaya masuk ke Kawah Sikidang cuma Rp20.000,-. Biaya ini sudah termasuk untuk berwisata ke Candi Arjuna.

Namun sayangnya, berbeda dengan Kawah Sikidang, Candi Arjuna lebih sering ditutup karena untuk membatasi penularan Covid-19.

LEGENDA KAWAH SIKIDANG
Asal-usul terbentuknya Kawah Sikidang sebenarnya ada banyak versi. Masyarakat menamainya Sikidang, sebab kawah ini pada zaman dahulu sering berpindah-pindah tempat dan melompat seperti kidang/kijang.

Namun ada juga masyarakat yang percaya bahwa kawah ini berkisah dari cerita Pangeran Kidang dan seorang putri cantik bernama Sinto Dewi.

Pada zaman dahulu kala, ada seorang putri cantik bernama Sinto Dewi. Banyak orang yang ingin meminangnya, namun dia selalu memberikan syarat berupa mas kawin yang sangat mewah. Tidak ada seorang pun yang bisa memenuhi syaratnya.

Hingga suatu hari, ada seorang pangeran yang berhasil memenuhi syarat mas kawinnya. Ia adalah Pangeran Kidang. Sinto Dewi beranggapan bahwa Pangeran Kidang adalah seorang yang gagah dan berwibawa. Namun alangkah terkejutnya ia saat mengetahui bahwa Pangeran Kidang adalah seorang yang berwujud manusia setengah kidang.

Akhirnya, Sinto Dewi pun memberikan syarat terakhir sebelum pernikahan mereka. Sinto Dewi memberikan syarat agar Pangeran Kidang membuatkan sumur untuknya, karena pada saat itu di daerahnya sedang kesulitan air. Pangeran Kidang harus membuatkan sumur besar dalam waktu semalam saja. Pangeran Kidang memenuhi persyaratan tersebut.

Melihat kegigihan Pangeran Kidang, Sinto Dewi pun khawatir jika Pangeran Kidang berhasil melaksanakan tugasnya. Akhirnya ia mengajak warga untuk mengubur sumur itu sehingga Pangeran Kidang yang masih berada dalam sumur itu terkubur hidup-hidup. Pangeran Kidang murka hingga akhirnya muncul air yang sangat panas. Sumur besar ini kemudian dinamakan Sikidang.


KEUNIKAN KAWAH SIKIDANG
Kawah Sikidang memiliki beberapa keunikan yang kemudian membuat pengunjung tertarik untuk mendatanginya.

Salah satu yang menarik pengunjung adalah legenda yang beredar di atas.

Selain itu, Kawah Sikidang merupakan kawah aktif paling aman yang berada di Dieng. Meski aman, bukan berarti kawah ini bisa sembarangan didekati. Pihak pengelola telah memberikan batas aman bagi pengunjung.

Di sekitar kawah juga terdapat tanah putih yang bisa dijadikan sebagai spot berfoto.

Hal unik lainnya adalah, pusat kawah selalu berpindah lokasi setiap empat tahun. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya asap di tanah sekitar pusat kawah yang mana berarti itu adalah kawah lama yang telah berpindah.


Oke, teman-teman, sekian sedikit tulisan tentang Kawah Sikidang. Selamat berwisata. Jangan lupa tetap patuh terhadap protokol kesehatan ya. Karena pandemi masih belum merakhir.

No comments:

Post a Comment